SRIKANDHI-MUSTAKAWENI
Dewi Srikandhi tuwin Dewi Mustakaweni punika,sanadyana putri nanging putri ingkang pinter perang kados prajurit.mila kalih-kalihipun asring dipun sebat prajurit
dewi srikandhi punika garwanipun raden arjuna,ing kasatriyan madukara.dewi mustakawei punika putranipun raja denawa prabu niwatakawaca saking nagari ngimaimantaka.sang dewi mustakaweni badhe males ukum dhateng raden arjuna,ikang nyedani ramanipun.manut aturipun juru nujum ing ngamantaka,pikajengipun dewi mustakaweni saget kalampahan,manawi sang dewi saged ndhustha jimat kalimasada saking kraton ngamarta.sagedipun lumebet dhateng kraton ngamarta,sang dewi kedah malih rupi raden gathutkaca.saestuni kelampahan dewi mustakaweni malih rupi raden gathutkaca,sarta salajengipun kalampahan ndhista jimat kalimasada.nanging tumindak cidranipundewi mustakaweni punilka kadenangan dening dewi srikandhi.gathutkaca palsu dipunpanah dewi srikandhi,badhar dados dewi mustakaweni malih.dewi srikandhi lajeng aben ajeng,saha perang tanding kaliyan dewi mustakaweni.dewi srikandhi kasoran lajeng mundhut bebantunipun bambang priyambada ingkang badhe sowan raden arjuna ingkang ramanipun .bambang priyambada saget ngawonaken dewi mustakaweni.malah sang dewi manut kapundhut garwa.kekalihipun lajeng dipunirid sowan dhateng kraton ngamarta sowan para pepundhen pandhawa.mekaten gancanging cariyos srikandhi - mustakaweni.
kaserat dening ajar basa kelas 5
ini adalah tentang budaya indonesia, khususnya budaya jawa. kalau tidak kita yang melestarikan, musti siapa lagi...
Selasa, 19 Oktober 2010
Minggu, 17 Oktober 2010
CERITA ANAK BAHASA JAWA " TOM SAJEMPOL "
Cerita anak dalam bahasa jawa, sekarang sulit ditemukan. sepinya peminat, dan serangan budaya asing yang kian menjamur menjadikan budaya sendiri semakin terasingkan. berikut sedikit cerita dalam bahasa jawa, semoga para pembaca berkenan.
Selasa, 17 Agustus 2010
MIJIL
Berikut tembang macapat dengan judul Mijil
MIJIL
ran anggenthong umos
saben kisen nuli mijil kabeh
tanpa wang-wang dennya ngowar-awir
sadhengah kepanggih
den wedhari gupyuk
tembang macapat " Maskumambang "
MASKUMAMBANG
duk samana kang dadya tumbal ing nagri
gugur lir kusuma
ngrungkebi Ibu Pertiwi
prang lumawan Gurkha Nica
bambu runcing kang dadi gamaning jurit
duk samana kang dadya tumbal ing nagri
gugur lir kusuma
ngrungkebi Ibu Pertiwi
prang lumawan Gurkha Nica
bambu runcing kang dadi gamaning jurit
Senin, 26 Juli 2010
SEBUAH CERITA " WEJANGAN DEWA RUCI"
"WEJANGAN DEWA RUCI"
Termangu sang bima di tepian samudera
dibelai kehangatan alun ombak setinggi betis
tak ada lagi tempat bertanya
sesirnanya sang naga nemburnawa
Dewaruci, sang marbudyengrat, memandangnya iba dari kejauhan,
tahu belaka bahwa tirta pawitra memang tak pernah ada
dan mustahil akan pernah bisa ditemukan
oleh manusia mana pun.
Menghampir sang dewa ruci sambil menyapa:
'apa yang kau cari, hai werkudara,
hanya ada bencana dan kesulitan yang ada di sini
di tempat sesunyi dan sekosong ini'
Terkejut sang sena dan mencari ke kanan kiri
setelah melihat sang penanya ia bergumam:
'makhluk apa lagi ini, sendirian di tengah samudera sunyi
kecil mungil tapi berbunyi pongah dan jumawa?
Serba sunyi di sini, lanjut sang marbudyengrat
mustahil akan ada sabda keluhuran di tempat seperti ini
sia-sialah usahamu mencarinya tanpa peduli segala bahaya
Sang sena semakin termangu menduga-duga,
dan akhirnya sadar bahwa makhluk ini pastilah seorang dewa
ah, paduka tuan, gelap pekat rasa hatiku.
entahlah apa sebenarnya yang aku cari ini.
dan siapa sebenarnya diriku ini
Ketahuilah anakku, akulah yang disebut dewaruci, atau sang marbudyengrat
yang tahu segalanya tentang dirimu
anakku yang keturunan hyang guru dari hyang brahma,
anak kunti, keturunan wisnu yang hanya beranak tiga, yudistira, dirimu, dan janaka.
yang bersaudara dua lagi nakula dan sadewa dari ibunda madrim si putri mandraka.
datangmu kemari atas perintah gurumu dahyang durna
untuk mencari tirta pawitra yang tak pernah ada di sini
Bila demikian, pukulun, wejanglah aku seperlunya
agar tidak mengalami kegelapan seperti ini
terasa bagai keris tanpa sarungnya
Sabarlah anakku,.memang berat cobaan hidup
ingatlah pesanku ini senantiasa
jangan berangkat sebelum tahu tujuanmu,
jangan menyuap sebelum mencicipnya.
tahu hanya berawal dari bertanya, bisa berpangkal dari meniru,
sesuatu terwujud hanya dari tindakan.
Janganlah bagai orang gunung membeli emas,
mendapat besi kuning pun puas menduga mendapat emas
bila tanpa dasar, bakti membuta pun akan bisa menyesatkan
Duh pukulun, tahulah sudah di mana salah hamba
bertindak tanpa tahu asal tujuan
sekarang hamba pasrah jiwaraga terserah paduka.
Nah, bila benar ucapanmu, segera masuklah ke dalam diriku.
lanjut sang marbudyengrat
Sang sena tertegun tak percaya mendengarnya
ah, mana mungkin hamba bisa melakukannya
paduka hanyalah anak bajang sedangkan tubuh hamba sebesar bukit
Kelingking pun tak akan mungkin muat.
Wahai werkudara si dungu anakku,
sebesar apa dirimu dibanding alam semesta?
seisi alam ini pun bisa masuk ke dalam diriku,
jangankan lagi dirimu yang hanya sejentik noktah di alam.
Mendengar ucapan sang dewaruci sang bima merasa kecil seketika,
dan segera melompat masuk ke telinga kiri sang dewaruci
yang telah terangsur ke arahnya
Heh, werkudara, katakanlah sejelas-jelasnya
segala yang kau saksikan di sana
Hanya tampak samudera luas tak bertepi, ucap sang sena
alam awang-uwung tak berbatas hamba semakin bingung
tak tahu mana utara selatan atas bawah depan belakang
Janganlah mudah cemas, ujar sang dewaruci
yakinilah bahwa di setiap kebimbangan
senantiasa akan ada pertolongan dewata
Dalam seketika sang bima menemukan kiblat dan melihat surya
setelah hati kembali tenang tampaklah sang dewaruci di jagad walikan.
Heh, sena! ceritakanlah dengan cermat segala yang kau saksikan!
Awalnya terlihat cahaya terang memancar, kata sang sena
kemudian disusul cahaya hitam, merah, kuning, putih.
apakah gerangan semua itu?
Ketahuilah werkudara, cahaya terang itu adalah pancamaya,
penerang hati, yang disebut mukasipat (mukasyafah),
penunjuk ke kesejatian, pembawa diri ke segala sifat lebih.
cahaya empat warna, itulah warna hati
hitam merah kuning adalah penghalang cipta yang kekal,
hitam melambangkan nafsu amarah, merah nafsu angkara, kuning nafsu memiliki.
hanya si putih-lah yang bisa membawamu
ke budi jatmika dan sanggup menerima sasmita alam,
Namun selalu terhalangi oleh ketiga warna yang lain
hanya sendiri tanpa teman melawan tiga musuh abadi.
hanya bisa menang dengan bantuan sang suksma.
adalah nugraha bila si putih bisa kau menangkan
di saat itulah dirimu mampu menembus segala batas alam tanpa belajar.
Duhai pukulun, sedikit tercerahkan hati hamba oleh wejanganmu
setelah lenyap empat cahaya, muncullah nyala delapan warna,
ada yang bagai ratna bercahaya, ada yang maya-maya, ada yang menyala berkobar.
Itulah kesejatian yang tunggal, anakku terkasih
semuanya telah senantiasa ada dalam diri setiap mahluk ciptaan.
sering disebut jagad agung jagad cilik
Dari sanalah asal kiblat dan empat warna hitam merah kuning putih
seusai kehidupan di alam ini semuanya akan berkumpul menjadi satu,
tanpa terbedakan lelaki perempuan tua muda besar kecil kaya miskin,
akan tampak bagai lebah muda kuning gading
amatilah lebih cermat, wahai werkudara anakku
Semakin cerah rasa hati hamba.
kini tampak putaran berwarna gading, bercahaya memancar.
warna sejatikah yang hamba saksikan itu?
Bukan, anakku yang dungu, bukan,
berusahalah segera mampu membedakannya
zat sejati yang kamu cari itu tak tak berbentuk tak terlihat,
tak bertempat-pasti namun bisa dirasa keberadaannya di sepenuh jagad ini.
Sedang putaran berwarna gading itu adalah pramana
yang juga tinggal di dalam raga namun bagaikan tumbuhan simbar di pepohonan
ia tidak ikut merasakan lapar kenyang haus lelah ngantuk dan sebagainya.
dialah yang menikmati hidup sejati dihidupi oleh sukma sejati,
ialah yang merawat raga
tanpanya raga akan terpuruk menunjukkan kematian.
Pukulun, jelaslah sudah tentang pramana dalam kehidupan hamba
lalu bagaimana wujudnya zat sejati itu?
Itu tidaklah mudah dijelaskan, ujar sang dewa ruci, gampang-gampang susah
sebelum hal itu dijelaskan, kejar sang bima, hamba tak ingin keluar dari tempat ini
serba nikmat aman sejahtera dan bermanfaat terasa segalanya.
Itu tak boleh terjadi, bila belum tiba saatnya, hai werkudara
mengenai zat sejati, engkau akan menemukannya sendiri
setelah memahami tentang penyebab gagalnya segala laku serta bisa bertahan dari segala goda,
di saat itulah sang suksma akan menghampirimu,
dan batinmu akan berada di dalam sang suksma sejati
Janganlah perlakukan pengetahuan ini seperti asap dengan api,
bagai air dengan ombak, atau minyak dengan susu
perbuatlah, jangan hanya mempercakapkannya belaka
jalankanlah sepenuh hati setelah memahami segala makna wicara kita ini
jangan pernah punya sesembahan lain selain sang maha luhur
pakailah senantiasa keempat pengetahuan ini
pengetahuan kelima adalah pengetahuan antara,
yaitu mati di dalam hidup, hidup di dalam mati
hidup yang kekal, semuanya sudah berlalu
tak perlu lagi segala aji kawijayan, semuanya sudah termuat di sini.
Maka habislah wejangan sang dewaruci,
sang guru merangkul sang bima dan membisikkan segala rahasia rasa
terang bercahaya seketika wajah sang sena menerima wahyu kebahagiaan
bagaikan kuntum bunga yang telah mekar.
menyebarkan keharuman dan keindahan memenuhi alam semesta
Dan blassss . . . !
sudah keluarlah sang bima dari raga dewaruci sang marbudyengrat
kembali ke alam nyata di tepian samodera luas sunyi tanpa sang dewaruci
Sang bima melompat ke daratan dan melangkah kembali
siap menyongsong dan menyusuri rimba belantara kehidupan
Termangu sang bima di tepian samudera
dibelai kehangatan alun ombak setinggi betis
tak ada lagi tempat bertanya
sesirnanya sang naga nemburnawa
Dewaruci, sang marbudyengrat, memandangnya iba dari kejauhan,
tahu belaka bahwa tirta pawitra memang tak pernah ada
dan mustahil akan pernah bisa ditemukan
oleh manusia mana pun.
Menghampir sang dewa ruci sambil menyapa:
'apa yang kau cari, hai werkudara,
hanya ada bencana dan kesulitan yang ada di sini
di tempat sesunyi dan sekosong ini'
Terkejut sang sena dan mencari ke kanan kiri
setelah melihat sang penanya ia bergumam:
'makhluk apa lagi ini, sendirian di tengah samudera sunyi
kecil mungil tapi berbunyi pongah dan jumawa?
Serba sunyi di sini, lanjut sang marbudyengrat
mustahil akan ada sabda keluhuran di tempat seperti ini
sia-sialah usahamu mencarinya tanpa peduli segala bahaya
Sang sena semakin termangu menduga-duga,
dan akhirnya sadar bahwa makhluk ini pastilah seorang dewa
ah, paduka tuan, gelap pekat rasa hatiku.
entahlah apa sebenarnya yang aku cari ini.
dan siapa sebenarnya diriku ini
Ketahuilah anakku, akulah yang disebut dewaruci, atau sang marbudyengrat
yang tahu segalanya tentang dirimu
anakku yang keturunan hyang guru dari hyang brahma,
anak kunti, keturunan wisnu yang hanya beranak tiga, yudistira, dirimu, dan janaka.
yang bersaudara dua lagi nakula dan sadewa dari ibunda madrim si putri mandraka.
datangmu kemari atas perintah gurumu dahyang durna
untuk mencari tirta pawitra yang tak pernah ada di sini
Bila demikian, pukulun, wejanglah aku seperlunya
agar tidak mengalami kegelapan seperti ini
terasa bagai keris tanpa sarungnya
Sabarlah anakku,.memang berat cobaan hidup
ingatlah pesanku ini senantiasa
jangan berangkat sebelum tahu tujuanmu,
jangan menyuap sebelum mencicipnya.
tahu hanya berawal dari bertanya, bisa berpangkal dari meniru,
sesuatu terwujud hanya dari tindakan.
Janganlah bagai orang gunung membeli emas,
mendapat besi kuning pun puas menduga mendapat emas
bila tanpa dasar, bakti membuta pun akan bisa menyesatkan
Duh pukulun, tahulah sudah di mana salah hamba
bertindak tanpa tahu asal tujuan
sekarang hamba pasrah jiwaraga terserah paduka.
Nah, bila benar ucapanmu, segera masuklah ke dalam diriku.
lanjut sang marbudyengrat
Sang sena tertegun tak percaya mendengarnya
ah, mana mungkin hamba bisa melakukannya
paduka hanyalah anak bajang sedangkan tubuh hamba sebesar bukit
Kelingking pun tak akan mungkin muat.
Wahai werkudara si dungu anakku,
sebesar apa dirimu dibanding alam semesta?
seisi alam ini pun bisa masuk ke dalam diriku,
jangankan lagi dirimu yang hanya sejentik noktah di alam.
Mendengar ucapan sang dewaruci sang bima merasa kecil seketika,
dan segera melompat masuk ke telinga kiri sang dewaruci
yang telah terangsur ke arahnya
Heh, werkudara, katakanlah sejelas-jelasnya
segala yang kau saksikan di sana
Hanya tampak samudera luas tak bertepi, ucap sang sena
alam awang-uwung tak berbatas hamba semakin bingung
tak tahu mana utara selatan atas bawah depan belakang
Janganlah mudah cemas, ujar sang dewaruci
yakinilah bahwa di setiap kebimbangan
senantiasa akan ada pertolongan dewata
Dalam seketika sang bima menemukan kiblat dan melihat surya
setelah hati kembali tenang tampaklah sang dewaruci di jagad walikan.
Heh, sena! ceritakanlah dengan cermat segala yang kau saksikan!
Awalnya terlihat cahaya terang memancar, kata sang sena
kemudian disusul cahaya hitam, merah, kuning, putih.
apakah gerangan semua itu?
Ketahuilah werkudara, cahaya terang itu adalah pancamaya,
penerang hati, yang disebut mukasipat (mukasyafah),
penunjuk ke kesejatian, pembawa diri ke segala sifat lebih.
cahaya empat warna, itulah warna hati
hitam merah kuning adalah penghalang cipta yang kekal,
hitam melambangkan nafsu amarah, merah nafsu angkara, kuning nafsu memiliki.
hanya si putih-lah yang bisa membawamu
ke budi jatmika dan sanggup menerima sasmita alam,
Namun selalu terhalangi oleh ketiga warna yang lain
hanya sendiri tanpa teman melawan tiga musuh abadi.
hanya bisa menang dengan bantuan sang suksma.
adalah nugraha bila si putih bisa kau menangkan
di saat itulah dirimu mampu menembus segala batas alam tanpa belajar.
Duhai pukulun, sedikit tercerahkan hati hamba oleh wejanganmu
setelah lenyap empat cahaya, muncullah nyala delapan warna,
ada yang bagai ratna bercahaya, ada yang maya-maya, ada yang menyala berkobar.
Itulah kesejatian yang tunggal, anakku terkasih
semuanya telah senantiasa ada dalam diri setiap mahluk ciptaan.
sering disebut jagad agung jagad cilik
Dari sanalah asal kiblat dan empat warna hitam merah kuning putih
seusai kehidupan di alam ini semuanya akan berkumpul menjadi satu,
tanpa terbedakan lelaki perempuan tua muda besar kecil kaya miskin,
akan tampak bagai lebah muda kuning gading
amatilah lebih cermat, wahai werkudara anakku
Semakin cerah rasa hati hamba.
kini tampak putaran berwarna gading, bercahaya memancar.
warna sejatikah yang hamba saksikan itu?
Bukan, anakku yang dungu, bukan,
berusahalah segera mampu membedakannya
zat sejati yang kamu cari itu tak tak berbentuk tak terlihat,
tak bertempat-pasti namun bisa dirasa keberadaannya di sepenuh jagad ini.
Sedang putaran berwarna gading itu adalah pramana
yang juga tinggal di dalam raga namun bagaikan tumbuhan simbar di pepohonan
ia tidak ikut merasakan lapar kenyang haus lelah ngantuk dan sebagainya.
dialah yang menikmati hidup sejati dihidupi oleh sukma sejati,
ialah yang merawat raga
tanpanya raga akan terpuruk menunjukkan kematian.
Pukulun, jelaslah sudah tentang pramana dalam kehidupan hamba
lalu bagaimana wujudnya zat sejati itu?
Itu tidaklah mudah dijelaskan, ujar sang dewa ruci, gampang-gampang susah
sebelum hal itu dijelaskan, kejar sang bima, hamba tak ingin keluar dari tempat ini
serba nikmat aman sejahtera dan bermanfaat terasa segalanya.
Itu tak boleh terjadi, bila belum tiba saatnya, hai werkudara
mengenai zat sejati, engkau akan menemukannya sendiri
setelah memahami tentang penyebab gagalnya segala laku serta bisa bertahan dari segala goda,
di saat itulah sang suksma akan menghampirimu,
dan batinmu akan berada di dalam sang suksma sejati
Janganlah perlakukan pengetahuan ini seperti asap dengan api,
bagai air dengan ombak, atau minyak dengan susu
perbuatlah, jangan hanya mempercakapkannya belaka
jalankanlah sepenuh hati setelah memahami segala makna wicara kita ini
jangan pernah punya sesembahan lain selain sang maha luhur
pakailah senantiasa keempat pengetahuan ini
pengetahuan kelima adalah pengetahuan antara,
yaitu mati di dalam hidup, hidup di dalam mati
hidup yang kekal, semuanya sudah berlalu
tak perlu lagi segala aji kawijayan, semuanya sudah termuat di sini.
Maka habislah wejangan sang dewaruci,
sang guru merangkul sang bima dan membisikkan segala rahasia rasa
terang bercahaya seketika wajah sang sena menerima wahyu kebahagiaan
bagaikan kuntum bunga yang telah mekar.
menyebarkan keharuman dan keindahan memenuhi alam semesta
Dan blassss . . . !
sudah keluarlah sang bima dari raga dewaruci sang marbudyengrat
kembali ke alam nyata di tepian samodera luas sunyi tanpa sang dewaruci
Sang bima melompat ke daratan dan melangkah kembali
siap menyongsong dan menyusuri rimba belantara kehidupan
Lirik lagu / tembang / geguritan jawa : Lingsir wengi
LINGSIR WENGI
srengenge wus katon lingsir mangulon
mratandakake yen wus wayah surup
bocah-bocah wis pada mulih ing omahe,
kewan-kewan wis mlebu ing kandange
lawa lan kalong gumleber metu saka padhelikane
jangkrik lan walang wus ngatonake tembange
pedhut gumulung anambahi kekes swasana
pating kerlip dilah ing pendapa mobat mabit ginawa angin kang teka
liyep-liyep kaprungu kidung japa
memuji marang Gusti Kang Maha kuasa
Kamis, 08 Juli 2010
Lirik lagu Jawa : OJO LAMIS dan NYIDAM SARI
Lagu Nyidam Sari dan Ojo Lamis sangat populer di daerah jawa tengah, mulai dari Bapak pencetus campursari Mantous, Didi kempot, Waljinah dan penyanyi daerah lain. berikut lirik lagu Ojo Lamis dan Nyidam Sari
Ojo sok gampang
janji wong manis
yen to amung lamis
Becik aluwung prasojo nimas
Ora agawe cuwo
Tansah ngugemi
Tresnamu wingi
Jebul amung lamis
Koyo ngenteni
Thukuling jamur
Ing mongso ketigo
lirik lagu campursari jawa kusumaning ati dan lingsir wengi
kusumaning ati
Kusumaning ati
Duh wong bagus kang tak anti
Mung tekamu biso gawe
Tentrem ning atiku
Biyen nate janji
Tak ugemi ora bakal lali
Tur kelingan jroning ati
Sak bedahing bumi
Kadung koyo ngene
Sak iki piye karepe
Malah mirangake
Kusumaning ati
Duh wong bagus kang tak anti
Mung tekamu biso gawe
Tentrem ning atiku
Biyen nate janji
Tak ugemi ora bakal lali
Tur kelingan jroning ati
Sak bedahing bumi
Kadung koyo ngene
Sak iki piye karepe
Malah mirangake
Senin, 05 Juli 2010
lagu jawa sinom
Lagu / tembang macapat sinom,
Amenangi jaman edan
ewuh aja ing pambudi
melu edan ora tahan
jen tan melu anglakoni
boya kaduman melik kaliren
wekasanipun dilalah karsa Allah
begjane kang lali
luwih begja kang engling lan waspada
Kumpulan lirik lagu bahasa jawa / tembang anak jawa.
Berikut adalah beberapa lirik lagu anak jawa / tembang dalam bahasa jawa. Tembang / lagu ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak sambil bermain, atau lebih tapat lagu dolanan. Lagu / tembang jawa penuh dengan makna yang mengajarkan tentang kebersamaan, keceriaan, saling tolong menolong, tidak boleh serakah dan banyak lainnya
- Lir-ili
- Suwe Ora Jamu
- Ande-Ande Lumut
Rabu, 23 Juni 2010
LUNGITING ASMORO
Lagu Lungiting Asmoro pertama kali dipopulerkan oleh HR.Senopati, bercerita tentang kisah cinta yang berbeda kasta, bahwasanya ketulusan cinta bukan diukur dari harta benda, tapi kesetiaan. lirik lagu lungiting asmoro ini nih....
LUNGITING ASMORO
Seprene nggonku ngenteni janjiIki prasetyaning atiKadung tresno ning sliramu dhuh cah ayuRa eling dino lan wektu
LUNGITING ASMORO
Seprene nggonku ngenteni janjiIki prasetyaning atiKadung tresno ning sliramu dhuh cah ayuRa eling dino lan wektu
Senin, 14 Juni 2010
kumpulan Lirik lagu jawa Ketaman asmoro, stasiun balapan, terminal tirtonadi
kumpulan lirik lagu berbahasa jawa dengan judul ketaman asmara, stasiun balapan dan terminal tirtonadi. lagu ini bukan cuma terkenal di Indonesia, khususnya daerah jawa tengah, namun juga terkenal sampai negara Suriname. Yang mana di negara tersebut banyak tinggal imigran yang berasal dari daerah jawa tengah
Kaum milenial sekarang pun mulai menggemari lagu berbahasa jawa ini, karena cerminan patah hati. lagu yang dipolpulerkan oleh Didi Kempot alias " The Father of Broken Heart " yang secara tidak langsung mewakili curahan hati anak muda.
LIRIK LAGU JAWA SEWU KUTHO DAN CUCAK ROWO
CUCAK ROWO
Kucoba coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat
Kucoba coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Iki piye iki piye iki piye
Wong tuo rabi perawan
Prawane yen mbengi nagis wae
Amargo wedi karo manuke
Selasa, 06 April 2010
info kesehatan
Manfaat Alpukat atau Apokat | May 31st, 2008 |
Buah Alpukat atau Apokat dengan nama latinnya Persea americana. Buah Alpukat memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut. Buah alpukat termasuk buah yang istimewa karena kandungan lemaknya 20-30 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Kandungan lemak ini dapat memberikan energi yang cukup tinggi ketika dikonsumsi. Jenis lemak yang dikandung alpukat termasuk lemak tak jenuh, sehingga mudah dicerna dan berguna bagi tubuh. Kandungan lemak ini memberikan energi yang cukup tinggi dengan rasa yang gurih dan lezat serta tidak pahit. Kandungan nutrisi dalam satu buah alpukat adalah sebagai berikut : 1. 95 mg fosfor 2. 23 mg kalsium 3. 1,4 mg zat besi 4. 9mg sodium 5. 1,3mg potasium 6. 8,6 mg niacin 7. 660 I.U. Vitamin A 8. 82 mg Vitamin C Buah alpukat banyak mengandung mineral yang kesemuannya berguna untuk mengatur fungsi tubuh dan menstimulasi pertumbuhannya. Zat besi dan tembaga yang terkandung di dalamnya membantu proses regenerasi darah merah dan mencegah anemia. Buah alpukat juga merupakan sumber Vitamin E dan beberapa Vitamin B. Kandungan serat buah alpukat secara simultan juga dapat membantu proses pencernaan. Buah alpukat juga dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi karena mengandung karbohidrat dan lemak tak jenuh. Jadi Kesimpulannya manfaat dari buah alpukat bagi kesehatan adalah : 1. Sumber Vitamin E dan B 2. Menurunkan kolesterol darah 3. Melembabkan kulit 4. Membantu regenerasi darah merah 5. Mencegah anemia 6. Mencegah konstipasi 7. Mencegah malnutrisi 8. Sumber kandungan lemak tak jenuh Buah Alpukat kaya akan lemak yang baik atau yang disebut dengan LDL yaitu kholesterol yang cukup dan yang justru kalo terlalu rendah ga baik buat kesehatan. Jadi cholesterol nggak selamanya jahat. Jenis cholesterol inilah yang buat menyeimbangkan sama cholesterol jahat. |
Langganan:
Postingan (Atom)
new post
Arane Satriya lan Kasatriyane
Sakmenika arane Satriya lan Kasatriyanipun R. Abimanyu - satriya ing - Plangkawati R. Anoman - satiya ing - Kendhalisada R...
most popular
-
Lagu jawa / geguritan / tembang jawa, khususnya jawa kawi sarat makna, salah satunya adalah kidung Dandhang gula, yang menceritakan kedekata...
-
Sebuah lagu jawa legendaris karya sang mastro keroncong Alm.Gesang. lagu yang sudah sangat lama, dan mungkin tidak banyak orang yang tahu ak...
-
MASKUMAMBANG duk samana kang dadya tumbal ing nagri gugur lir kusuma ngrungkebi Ibu Pertiwi prang lumawan Gurkha Nica bambu runcing ka...